Kenali 9 Jenis Mineral Mikro dalam Tubuh. Sedikit Tapi Berperan Besar.

Kenali 9 Jenis Mineral Mikro dalam Tubuh

Anda tentu akrab dengan zat besi, karena namanya disandingkan dalam penyakit yang umum diderita, yakni anemia defiensi zat besi. Zat besi merupakan salah satu jenis mineral, dan termasuk dalam kelompok mineral mikro.

Mineral mikro, atau sering disebut trace mineral, merupakan kelompok mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Walau hanya diperlukan dalam kadar kecil, fungsinya tetaplah besar untuk fungsi sistem tubuh.

Selain zat besi, ada sejumlah mineral mikro lain, yang penting untuk menjadi pengetahuan Anda.

Apa saja jenisnya?

Sebagian mineral mikro mungkin sudah sering Anda dengar, seperti zat besi, zinc atau seng, dan tembaga. Selain tiga mineral tersebut, ada sejumlah mineral mikro lain, yang tak kalah pentingnya untuk manusia.

Berikut jenis-jenis mineral mikro, serta fungsinya untuk kesehatan.

1. Zat besi

Zat besi mungkin mineral mikro yang paling sering Anda dengar. Zat besi berperan penting, karena diperlukan dalam produksi hemoglobin yang merupakan bagian dalam sel darah. Selain itu, zat besi juga menjadi komponen penting pada otot, serta berkontribusi dalam pembentukan hormon di tubuh.

Walau dibutuhkan dalam jumlah sedikit, banyak orang yang mengalami kekurangan atau defisiensi zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Kondisi ini, menjadi salah satu pemicu anemia defisiensi zat besi.

2. Zinc atau zat seng

Ada banyak sekali fungsi mineral mikro zinc, dalam keberlangsungan kesehatan. Beberapa fungsi zinc tersebut, yakni berperan dalam proses ekspresi gen, reaksi enzimatik, serta pemulihan luka. Selain itu, mineral mikro ini juga berperan dalam sintesis DNA, pertumbuhan dan perkembangan sel, serta meningkatkan sistem pertahanan tubuh.

3. Yodium

Yodium merupakan mineral mikro, yang umum ditemukan di garam dapur. Mineral trace ini, dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid berperan dalam beragam fungsi tubuh, seperti sistem imun, kesehatan tulang, dan perkembangan sistem saraf pusat.

4. Mangan

Mangan dibutuhkan dalam beberapa sistem tubuh, seperti fungsi otak, sistem saraf, dan banyak sistem enzim. Sebanyak 20% mineral mikro ini sudah tersimpan di ginjal, hati, pankreas, dan tulang. Sementara itu, sebagian lagi bisa Anda dapatkan dari makanan sehat.

5. Fluor

Anda mungkin sudah sering mendengar pasta gigi berfluor. Memang tak salah, salah manfaat mineral ini yakni mencegah kerusakan gigi, serta sering diresepkan untuk penanganan karies gigi atau gigi berlubang.

6. Tembaga

Mengonsumsi tembaga memang terdengar tidak lumrah. Namun pada faktanya, mineral mikro ini dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, agar fungsi tubuh tetap bekerja. Beberapa fungsi tembaga yakni berperan dalam produksi sel darah merah, memelihara sel saraf, serta menjaga sistem imun.

Selain itu, mineral mikro ini juga berperan dalam pembentukan kolagen, penyerapan zat besi, serta produksi energi.

7. Kromium

Belum banyak informasi yang memadai, mengenai fungsi kromium untuk tubuh. Beberapa yang sudah diketahui yaitu untuk menaikkan sensitivitas insulin, serta meningkatkan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.

8. Molibdenum

Mineral mikro ini memang tidak terkenal, dibanding kawan-kawannya seperti zat besi dan zinc. Padahal, molibdenum tetap diperlukan tubuh dalam jumlah kecil. Molibdenum berfungsi dalam aktivasi beberapa enzim. Salah satunya enzim oksidase aldehyde, membantu dalam pemecahan oksidase, yang dapat menjadi racun bagi tubuh.

9. Selenium

Selenium adalah mineral mikro, yang memainkan perannya pada fungsi kognitif, sistem imun, serta menjaga kesuburan pada pria dan wanita. Tak hanya itu, mineral ini juga diperlukan dalam metabolisme hormon tiroid, sintesis DNA, serta melawan kerusakan oksidatif yang memicu penyakit.

Sumber-sumber mineral mikro

Sebagian mineral mikro tidak dihasilkan oleh tubuh. Sebagai zat gizi mikro bersama vitamin, mineral mikro juga perlu Anda dapatkan, dari sejumlah makanan sehat.
  1. Zat besi, ditemukan di sayur bayam, sayur kale, sayur brokoli, tuna, telur, daging tanpa lemak, serta salmon.
  2. Zinc atau zat seng, bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi jamur, sayur kale, produk susu, daging (sapi, babi, dan domba), kacang merah, lobster, hingga tiram.
  3. Yodium, bisa Anda temukan di garam beryodium, telur, rumput laut, dan keju cheddar.
  4. Mangan, yang terkandung di kacang almond, oatmeal, beras coklat, sayur bayam, buah nanas, roti gandum utuh, serta coklat hitam.
  5. Fluor, cenderung terkonsentrasi pada anggur, teh, kopi, tiram, kentang, dan ditambahkan ke air minum dalam kemasan.
  6. Tembaga, terkandung di dalam tiram, kentang, hati, kacang almond, dan kacang polong.
  7. Kromium, bisa Anda dapatkan saat mengonsumsi kentang, sayur brokoli, anggur merah, dada kalkun, dan jus anggur.
  8. Molibdenium, terkandung di hati, gandum, dan kacang-kacangan legum, seperti kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.
  9. Selenium, bisa Anda temukan di ikan sarden, salmon, kepiting, pasta, daging babi, daging sapi, daging ayam, dan telur.
Mineral mikro terkandung dalam banyak makanan. Walau sebagian besar defisiensi mineral mikro jarang terjadi, penting bagi Anda untuk mengonsumsi makanan sehat yang bervariasi, agar asupan mineral mikro tetap tercukupi.

Sumber: https://www.sehatq.com

Tidak ada komentar untuk "Kenali 9 Jenis Mineral Mikro dalam Tubuh. Sedikit Tapi Berperan Besar."